Snapshot Calon Presiden Keluarga Mahasiswa Itera 2014-2015

...
- Selasa, 13 Januari 2015

Surat Terbuka Kepada Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi Kabinet Kerja Prof. H. Muhammad Nasir



Surat Terbuka Kepada Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi Kabinet Kerja Prof. H. Muhammad Nasir

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Selamat bekerja Pak Menristek dan Dikti baru, semoga anda senantiasa diberikan kemudahan, kesehatan, dan dilindungi oleh Allah SWT dari sesuatu hal yang membahayakan diri anda dalam mengemban amanah sebagai seorang menteri serta tidak lupa atas pernyataan yang pernah anda ucapkan beberapa bulan yang lalu bahwa pejabat harus menjadi pelayan masyarakat, bukan dilayani. Surat ini dibuat terbuka agar cepat tersampaikan oleh kecanggihan media komunikasi saat ini khususnya anda sebagai menristek dan dikti dan seluruh pejabat yang terkait dengan pembangunan dan pengembangan Itera agar dapat mengerti persolaan yang sedang kami (mahasiswa Itera) hadapi.

Melanjutkan pendidikan ke jenjang sarjana merupakan impian setiap alumni siswa SMA yang saat ini di Negara kita belum seluruhnya memperoleh kesempatan yang sama. Impian tersebut pun akan sirna jika biaya perkuliahan yang dibutuhkan sangat tinggi sehingga hanya kalangan yang mampu secara finansial yang dapat memperoleh kesempatan tersebut. Meskipun belum terselesaikan, namun upaya pemerintah dalam mengatasi persoalan finansial sampai saat ini perlu diapresiasi. Kita juga perlu mengapresiasi pihak swasta yang sudah membantu pemerintah dalam mengatasi persoalan tersebut.

Pembangunan universitas baru merupakan cara pemerintah untuk memberikan kesempatan kepada alumni SMA di daerah lain untuk dapat melanjutkan ke jenjang sarjana. Itera pun dibangun atas dasar demikian dan sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan yang tertuang dalam dokumen MP3EI. Itera merupakan perguruan tinggi negeri baru yang berlokasi di Lampung,  didirikan pada tahun 2012 dan baru ditetapkan sebagai perguruan tinggi negeri pada tanggal 6 Oktober 2014 atau telat hampir dua tahun dari rencana awal yang ditetapkan pada akhir tahun 2012. Pembangunan fisik kampus tidak selancar yang diharapkan dari rencana awal, ditetapkan bahwa perkuliahan pada semester dua angkatan 2012 (pertama) akan di kampus Itera Lampung pada Januari 2013, namun sampai saat ini belum terealisasikan sehingga angkatan 2012 dan 2013 masih menumpang di kampus ITB.

Pelaksanaan perkuliahan sampai saat ini masih lancar dan berjalan dengan baik, namun persoalan biaya kuliah sangat menghantui para mahasiswa dan orang tua mahasiswa. Tahun pertama perkuliahan angkatan 2012 ditetapkan bahwa biaya kuliah sebesar Rp45.400.000,00. Dengan biaya yang sangat besar tersebut saya tidak akan mendaftar sebagai calon mahasiswa Itera jika tidak ada bantuan biaya dari Pemprov Lampung. Setelah dinyatakan lulus menjadi mahasiswa baru Itera kami sering mengunjungi kantor Disdik Prov Lampung demi mendapatkan informasi kejelasan bantuan biaya yang sudah dijanjikan Pemprov Lampung. Bantuan dari Pemprov Lampung datang terlambat sehingga banyak mahasiswa asal Lampung yang sudah diterima di Itera mengundurkan diri karena mereka takut bantuan kuliah tidak dibayarkan sehingga memilih untuk mendaftar di universitas lain dan/atau memilih universitas yang sudah lulus tes melalui SNMPTN 2012.

Dua minggu perkuliahan Itera sudah berlangsung, saya dan 13 mahasiswa baru lainnya yang baru berangkat ke ITB karena bantuan yang dijanjikan Pemprov Lampung sudah jelas. Bantuan tersebut tentu sangat membantu bagi saya meskipun kekurangannya masih besar sehingga orang tua saya harus menjual sepeda motor dan meminta kelonggaran waktu beberapa bulan untuk melunasi biaya perkuliahan, bahkan ada orang tua mahasiswa lain yang sampai menjual mobilnya. Tidak semua mahasiswa asal Lampung memperoleh bantuan tersebut apalagi yang dari luar Lampung. Pada saat itu kami berharap ada bantuan dari pemerintah pusat sehingga biaya kuliah kami tidak semahal ini, namun harapan itu hanya tinggal harapan.

Memasuki tahun kedua perkuliahan, kami mahasiswa angkatan 2012 belum mengetahui berapa biaya perkuliahan yang harus dibayarkan karena pihak penyelenggara Itera masih menunggu informasi apakah ada bantuan biaya dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah asal mahasiswa Itera. Pada saat itu kami mendengar berita bagus bahwa Itera akan menjadi PTN dalam waktu dekat sehingga Itera memiliki sumber pendanaan dari pemerintah pusat dan biaya kuliah akan lebih murah yakni sekitar Rp5.000.000,00. Namun berita tersebut tak kunjung menjadi kenyataan dan sampai pada akhir semester empat kami masih belum mengatahui berapa biaya kuliah yang harus dibayarkan. Ketika memasuki pertengahan libur semester empat penyelenggara Itera menginformasikan bahwa biaya kuliah ditetapkan sebesar Rp20.000.000,00 per semester. Alangkah terkejutnya kami mendengar berita tersebut, biaya yang sangat besar pada suatu perguruan tinggi yang dijanjikan akan menjadi PTN. Kabar baik pun menyertai berita tersebut yakni penyelenggara Itera akan melakukan seleksi bantuan biaya kuliah untuk semester tiga sampai lima yang sumber dananya berasal dari ITB. Bantuan tersebut memang sangat membantu namun lagi-lagi besaran biaya yang harus dilunasi masih besar. Maka pada saat itu  beberapa mahasiswa Itera mengundurkan diri dan mendaftar ke perguruan tinggi lain karena biaya perkuliahan yang sangat besar dan ditambah lagi belum ada kejelasan status Itera sebagai perguruan tinggi. Sebagian besar mahasiswa yang mengundurkan diri berasal dari luar Lampung yang notabene tidak mendapat bantuan dari pemerintah baik itu dari daerahnya maupun pusat.

Apa yang membuat kami bertahan dan tidak mendaftar di perguruan tinggi lain? Kami masih sangat berharap bahwa saat itu pemerintah akan membuka mata dan memberikan harapan bantuan biaya kuliah. Sampai saat ini harapan itu belum muncul juga. Upaya kami lakukan dengan membentuk Forum Komunikasi Orang Tua Mahasiswa (FKOM Itera) yang bertujuan menjembatani hubungan antara mahasiswa dan pemerintah agar urusan pembiayaan perkuliahan diserahkan kepada orang tua sehingga mahasiswa dapat fokus belajar. Upaya pengajuan bantuan biaya kuliah sudah dilakukan oleh FKOM Itera namun sampai saat ini belum memperoleh hasil. Batas pembayaran uang kuliah dari semester tiga sampai lima pada tanggal 14 Januari 2015. Jika setelah tanggal tersebut kami (88 mahasiswa Itera angkatan 2012 dan 2013) belum membayar maka terancam sanksi nol sks pada semester genap TA 2014/2015.

Mohon dimengerti pak menteri sungguh kami sangat mengharapkan keajaiban agar kami bisa mengikuti perkuliahan sebagaimana mestinya. Sebenarnya persoalan kami tidak berhenti disini masih ada persoalan lain seperti listrik, jaringan internet, air bersih, dan prasarana sarana penunjang perkuliahan yang ada belum memadai di kampus Itera Lampung meskipun sudah dilakukan kegiatan perkuliahan mahasiswa angkatan 2014, namun persoalan biaya kuliahlah yang paling krusial saat ini.

Terimakasih kepada pak menteri yang telah meluangkan waktu untuk membaca surat ini dan kepada media pula saya ucapkan terimakasih atas kerjasamanya dalam menyebarkan persoalan yang sedang kami hadapi sehingga membuka mata kepada pemerintah untuk segera menindaklanjuti persoalan ini. Bila ada kata maupun kalimat yang menyinggung dan kurang berkenan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Dan saya berharap persoalan ini tidak terjadi lagi dikemudian hari ketika pemerintah akan melakukan pembangunan suatu universitas baru.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.



Lampung Tengah, 5 Januari 2015

Muhammad Fuaedi Hamami
Mahasiswa Angkatan 2012
Institut Teknologi Sumatera

Tidak ada komentar:

Posting Komentar