Surat Terbuka Kepada Menteri Riset, Teknologi, dan
Perguruan Tinggi Kabinet Kerja Prof. H. Muhammad Nasir
Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarokatuh.
Selamat
bekerja Pak Menristek dan Dikti baru, semoga anda senantiasa diberikan
kemudahan, kesehatan, dan dilindungi oleh Allah SWT dari sesuatu hal yang
membahayakan diri anda dalam mengemban amanah sebagai seorang menteri serta
tidak lupa atas pernyataan yang pernah anda ucapkan beberapa bulan yang lalu
bahwa pejabat harus menjadi pelayan masyarakat, bukan dilayani. Surat ini
dibuat terbuka agar cepat tersampaikan oleh kecanggihan media komunikasi saat
ini khususnya anda sebagai menristek dan dikti dan seluruh pejabat yang terkait
dengan pembangunan dan pengembangan Itera agar dapat mengerti persolaan yang
sedang kami (mahasiswa Itera) hadapi.
Melanjutkan
pendidikan ke jenjang sarjana merupakan impian setiap alumni siswa SMA yang
saat ini di Negara kita belum seluruhnya memperoleh kesempatan yang sama.
Impian tersebut pun akan sirna jika biaya perkuliahan yang dibutuhkan sangat
tinggi sehingga hanya kalangan yang mampu secara finansial yang dapat
memperoleh kesempatan tersebut. Meskipun belum terselesaikan, namun upaya
pemerintah dalam mengatasi persoalan finansial sampai saat ini perlu
diapresiasi. Kita juga perlu mengapresiasi pihak swasta yang sudah membantu
pemerintah dalam mengatasi persoalan tersebut.
Pembangunan
universitas baru merupakan cara pemerintah untuk memberikan kesempatan kepada
alumni SMA di daerah lain untuk dapat melanjutkan ke jenjang sarjana. Itera pun
dibangun atas dasar demikian dan sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan yang tertuang dalam dokumen
MP3EI. Itera merupakan perguruan tinggi negeri baru yang berlokasi di Lampung, didirikan pada tahun 2012 dan baru ditetapkan
sebagai perguruan tinggi negeri pada tanggal 6 Oktober 2014 atau telat hampir
dua tahun dari rencana awal yang ditetapkan pada akhir tahun 2012. Pembangunan
fisik kampus tidak selancar yang diharapkan dari rencana awal, ditetapkan bahwa
perkuliahan pada semester dua angkatan 2012 (pertama) akan di kampus Itera Lampung
pada Januari 2013, namun sampai saat ini belum terealisasikan sehingga angkatan
2012 dan 2013 masih menumpang di kampus ITB.
Pelaksanaan
perkuliahan sampai saat ini masih lancar dan berjalan dengan baik, namun
persoalan biaya kuliah sangat menghantui para mahasiswa dan orang tua mahasiswa.
Tahun pertama perkuliahan angkatan 2012 ditetapkan bahwa biaya kuliah sebesar
Rp45.400.000,00. Dengan biaya yang sangat besar tersebut saya tidak akan mendaftar
sebagai calon mahasiswa Itera jika tidak ada bantuan biaya dari Pemprov Lampung.
Setelah dinyatakan lulus menjadi mahasiswa baru Itera kami sering mengunjungi
kantor Disdik Prov Lampung demi mendapatkan informasi kejelasan bantuan biaya
yang sudah dijanjikan Pemprov Lampung. Bantuan dari Pemprov Lampung datang
terlambat sehingga banyak mahasiswa asal Lampung yang sudah diterima di Itera
mengundurkan diri karena mereka takut bantuan kuliah tidak dibayarkan sehingga
memilih untuk mendaftar di universitas lain dan/atau memilih universitas yang
sudah lulus tes melalui SNMPTN 2012.
Dua
minggu perkuliahan Itera sudah berlangsung, saya dan 13 mahasiswa baru lainnya yang
baru berangkat ke ITB karena bantuan yang dijanjikan Pemprov Lampung sudah
jelas. Bantuan tersebut tentu sangat membantu bagi saya meskipun kekurangannya
masih besar sehingga orang tua saya harus menjual sepeda motor dan meminta
kelonggaran waktu beberapa bulan untuk melunasi biaya perkuliahan, bahkan ada
orang tua mahasiswa lain yang sampai menjual mobilnya. Tidak semua mahasiswa
asal Lampung memperoleh bantuan tersebut apalagi yang dari luar Lampung. Pada
saat itu kami berharap ada bantuan dari pemerintah pusat sehingga biaya kuliah
kami tidak semahal ini, namun harapan itu hanya tinggal harapan.
Memasuki
tahun kedua perkuliahan, kami mahasiswa angkatan 2012 belum mengetahui berapa
biaya perkuliahan yang harus dibayarkan karena pihak penyelenggara Itera masih
menunggu informasi apakah ada bantuan biaya dari pemerintah pusat dan
pemerintah daerah asal mahasiswa Itera. Pada saat itu kami mendengar berita
bagus bahwa Itera akan menjadi PTN dalam waktu dekat sehingga Itera memiliki
sumber pendanaan dari pemerintah pusat dan biaya kuliah akan lebih murah yakni
sekitar Rp5.000.000,00. Namun berita tersebut tak kunjung menjadi kenyataan dan
sampai pada akhir semester empat kami masih belum mengatahui berapa biaya
kuliah yang harus dibayarkan. Ketika memasuki pertengahan libur semester empat
penyelenggara Itera menginformasikan bahwa biaya kuliah ditetapkan sebesar
Rp20.000.000,00 per semester. Alangkah terkejutnya kami mendengar berita
tersebut, biaya yang sangat besar pada suatu perguruan tinggi yang dijanjikan
akan menjadi PTN. Kabar baik pun menyertai berita tersebut yakni penyelenggara
Itera akan melakukan seleksi bantuan biaya kuliah untuk semester tiga sampai
lima yang sumber dananya berasal dari ITB. Bantuan tersebut memang sangat
membantu namun lagi-lagi besaran biaya yang harus dilunasi masih besar. Maka
pada saat itu beberapa mahasiswa Itera
mengundurkan diri dan mendaftar ke perguruan tinggi lain karena biaya
perkuliahan yang sangat besar dan ditambah lagi belum ada kejelasan status
Itera sebagai perguruan tinggi. Sebagian besar mahasiswa yang mengundurkan diri
berasal dari luar Lampung yang notabene tidak mendapat bantuan dari pemerintah
baik itu dari daerahnya maupun pusat.
Apa
yang membuat kami bertahan dan tidak mendaftar di perguruan tinggi lain? Kami
masih sangat berharap bahwa saat itu pemerintah akan membuka mata dan
memberikan harapan bantuan biaya kuliah. Sampai saat ini harapan itu belum
muncul juga. Upaya kami lakukan dengan membentuk Forum Komunikasi Orang Tua
Mahasiswa (FKOM Itera) yang bertujuan menjembatani hubungan antara mahasiswa
dan pemerintah agar urusan pembiayaan perkuliahan diserahkan kepada orang tua
sehingga mahasiswa dapat fokus belajar. Upaya pengajuan bantuan biaya kuliah
sudah dilakukan oleh FKOM Itera namun sampai saat ini belum memperoleh hasil.
Batas pembayaran uang kuliah dari semester tiga sampai lima pada tanggal 14 Januari
2015. Jika setelah tanggal tersebut kami (88 mahasiswa Itera angkatan 2012 dan
2013) belum membayar maka terancam sanksi nol sks pada semester genap TA
2014/2015.
Mohon
dimengerti pak menteri sungguh kami sangat mengharapkan keajaiban agar kami
bisa mengikuti perkuliahan sebagaimana mestinya. Sebenarnya persoalan kami
tidak berhenti disini masih ada persoalan lain seperti listrik, jaringan
internet, air bersih, dan prasarana sarana penunjang perkuliahan yang ada belum
memadai di kampus Itera Lampung meskipun sudah dilakukan kegiatan perkuliahan
mahasiswa angkatan 2014, namun persoalan biaya kuliahlah yang paling krusial
saat ini.
Terimakasih
kepada pak menteri yang telah meluangkan waktu untuk membaca surat ini dan
kepada media pula saya ucapkan terimakasih atas kerjasamanya dalam menyebarkan
persoalan yang sedang kami hadapi sehingga membuka mata kepada pemerintah untuk
segera menindaklanjuti persoalan ini. Bila ada kata maupun kalimat yang
menyinggung dan kurang berkenan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Dan saya
berharap persoalan ini tidak terjadi lagi dikemudian hari ketika pemerintah
akan melakukan pembangunan suatu universitas baru.
Wassalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.
Lampung
Tengah, 5 Januari 2015
Muhammad Fuaedi Hamami
Mahasiswa
Angkatan 2012
Institut
Teknologi Sumatera
Tidak ada komentar:
Posting Komentar